Jumat, 16 November 2012

Aku Ingin Dunia Ini berada ditanganku ...

Prestasi :
  1. Juara 1 Lomba Cerdas Cermas SMA Adabiah 2002
  2. Juara II Lomba Mading Tingkat SLTA Se-Kota Padang
  3. Harapan II Lomba Senam Tingkat SLTA Se-Kota Padang
  4. Finalis Duta Mahasiswa Sumatera Barat 2010
  5. Top Ten Syamsul Bahri 2011
  6. Top Ten Unand Award 2012
  7. The Most Favorite Student 2012
  8. Duta PIKMAG 2012
  9. Wakil I Duta Padang Fair 2012
  10. Wakil II Uda-Uni Duta Wisata Kabupaten Pesisir Selatan 2012
  11. Harapan II Duta Bahasa Sumatera Barat 2012
  12. Runner Up I Duta Mahasiswa Sumatera Barat 2012

Aku akan terus mewujudkan mimpiku demi kedua orangtuaku...
Generasi Muda terus berkarya .

Bahwasanya sama-sama kita ketahui generasi muda merupakan para penerus bangsa, sebuah tonggak penggerakan bangsa terletak ditangan generasi muda. Apabila suatu negara memiliki generasi muda yang ambruk maka siap-siaplah bangsa itu untuk ambruk ..

Generasi muda yang kita tahu dengan jiwa muda dan semangat menggelegar mempunyai sejuta asa dan impian yang terus mereka kejar dan capai.. Tapi apakah semua genarasi muda saat ini memiliki semangat sedemikian, mungkin untuk menjawabnya kita harus butuh melihat wujud kongret yang dilakukan oleh generasi muda tersebut. Tidak perlu muluk-muluk, cukup dengan usaha dan semangatnya untuk maju dan berkarya saja akan membuat mereka berarti..

Dunia muda generasi muda saat ini jurtru disuguhi dengan beberapa hal yang membuat kita pilu dan perhatian. Sebagain besar diantara mereka jatuh pada kemaksiatan, terjerit prilaku seks yang beresiko, HIV/AIDS NAPZA dan pergaulan bebas. Kenapa hal demikian bisa terjadi ? Apakah hal ini terus melanda generasi muda kita.. Untuk itu saatnya yang muda bangkit dan beraksi.. Buktikan bahwa kita generasi memiliki kekuatan dan kemampuan untuk Maju ...

Biaskan segala fenomena yang berkata bahwa generasi muda akan selalu menjadi masalah  negara.. Mari kita tunjukkan ke mata dunia Inilah kami dengan semangat muda kami untuk bangkit....


Salam GenRe
Runner Up I Duta Genre Sumatera Barat 2012.

Rabu, 06 Juni 2012

Nagari Koto Tuo
Kecamatan Sungai Tarab
Kabupaten Tanah Datar
 Welcome to KKN 2012

Kamis, 17 Mei 2012



Setiap orang di dunia ini pastilah memimpikan dan mengidamkan lingkungan yang asri, indah, permai, dan sehat. Hal ini tentu bisa dipastikan, bahwa tidak satupun makhluk hidup didunia ini, yang rela tempat hidupnya menjadi kotor dan tercemar dengan berbagai jenis sampah, maupun limbah yang dihasilkan dari manusia itu sendiri. Namun impian dan harapan untuk hidup sehat hanya menjadi sebuah angan – angan belaka, manakala tidak diimbangi dengan perilaku yang ramah lingkungan. Sebuah tata cara dan gaya hidup yang tidak bersahabat dengan alam, sehingga akan memproduksi banyak sekali berbagai macam sampah yang secara otomatis pencemaran lingkungan pun tidak dapat terhindarkan sama sekali baik di permukaan tanah, air maupun udara.
Di kota – kota besar menjadi problema yang harus diatasi adalah masalah sampah, karena sulit tempatnya pembuangan sampah, hal ini terjadi karena begitu banyaknya jumlah sampah yang ada. Sampah tersebut terdiri dari berbagai macam. Namun apabila sampah itu terdapat didaerah pedesaan tidaklah menjadi masalah, karena dapat diatasi dengan segera. Karena sampah didaerah pedesaan jumlahnya tidaklah sebanyak sampah yang terdapat didearah perkotaan. Serta sampah – sampah dipedesaan hanya terdiri dari satu macam yaitu daun – daunan sehingga langsung dijadikan pupuk hijau.
Kota Padang merupakan Ibu kota  dari provinsi Sumatera Barat, berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik bahwa luas wilayah kota Padang sebesar 694. 69 Km dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 berjumlah 833.562 jiwa (Data Badan Pusat Statistik : 2008). Hal ini menunjukkan kota padang merupakan kota penduduk yang cukup banyak di banding kota yang ada diwilayah – wilayah Sumatera Barat lainnya. Dimana dalam upaya untuk mewujudkan Kota yang bersih dan asri masih sulit untuk diwujudkan apabila kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih belum optimal dan angka penduduk yang cukup banyak juga memberi pengaruh apabila kesadaran masyarakatnya utnuk menjaga lingkungan sangat kurang. Bahwa disebutkan berdasarkan data Dinas Kebersihan Kota Padang setiap harinya jumlah sampah yang dihasilkan sebanyak 450 ton perharinya, maka melihat itu perlu kita fikirkan kemanakah sampah – sampah tersebut dibuang dan bagaimanakah usaha – usaha yang dilakukan untuk mengatasinya ?
Secara definisinya istilah sampah atau limbah pastilah sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Hal yang pertama kali melintas dalam pikiran kita jika mendengar istilah sampah merupakan tumpukan sisa buangan atau limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat mengeyat dan tentulah tidak sedap untuk dipandang mata. Sampah diartikan sebagai material atau sisa – sisa dari benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya proses pemakaian. Sampah adalah zat kimia, energy atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan memiliki cendrung untuk merusak segala hal yang ada disekitarnya. Sampah merupakan hasil buatan dari manusia.(Mudakir.1988:32). Berdasarkan sumbernya, sampah terbagi menjadi enam kategori, antara lain : sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industry, sampah pertambangan dan berdasarkan sifat sampah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : sampah organic atau sampah yang dapat diurai kembali oleh alam (degradable) melalui proses alamiah, seperti daun – daunan, sayur – sayuran, sampah dapur dan sebagainya, sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diurai kembali oleh alam (undegradabel), seperti plastic, botol, kaleng dan sebagainya.(Mudakir.1988:33).
     Maka oleh karena itu perlu upaya yang kita lakukan untuk mengatasi penanggulangan sampah itu, seperti adanya upaya penyimpanan sampah, pengumpulan dan pengadaan tempat sampah serta penggunaannya secara efektif. Kita ketahui bahwa salah satu alternative untuk menyimpan sampah dapat dilkakukan dengan menggali lubang dan menyimpan sampah didalam lubang tersebut dan apabila telah penuh lubang dapat ditimbun dengan tanah. Tapi hal ini sudah jarang kita ketemui terutama dikota – kota besar, mereka cendrung membuang sampah sembarangan dan bahkan tidak dapat kita pungkiri juga adanya kebiasaan mereka membuang sampah kealiran sungai yang tentunya membahayakan kehidupan mereka, seperti akan menimbulkan banjir dan sebagainya apabila sungai tersebut telah dipenuhi sampah – sampah yang ada.
Sehingga perlu kita antisipasi hal ini agar nantinya tidak merusak dan merugikan kelangsungan hidup ini. Salah satu upaya yang telah ada di Kota Padang ini untuk mewujudkan Kota Padang yang bersih dan asri telah dilakukan dengan mengadakan tempat – tempat sampah seperti dipusat – pusat keramaian antara lainnya, diperkantoran, sekolah, kampus, pasar, rumah sakit, dijalanan dan sebagainya, namun upaya tersebut belum optimal dilakukan dan belum efektif untuk mencapai target yang diinginkan dalam rangka mewujudkan kota yang bersih dan asri.
Kesadaran masyarakat yang masih kurang dan dapat dikatakan minim untuk menjaga lingkungan ini agar tetap bersih belum terwujud, kebiasaan membuang sampah sembarang masih banyak ditemui, jargon – jargon dengan “buang sampahlah ditempatnya” hanya tinggal sebagai kata – kata yang terdengar dibenak kita, tempat sampah yang telah disediakan hanya sebagai pelengkap dan pajangan – pajangan hiasan kota. Sebagai pelengkap bahwa kota itu sadar akan kebersihan, tapi kenyataan yang ada membuat kita pilu, masyarakat tetap saja membuang sampah sembarangan, seperti disudut – sudut kota seperti didekat tiang listrik atau dijalanan dan  sebagainya, mereka tidak pernah berfikir apa yang akan ditimbulkan oleh kebiasaan jelek mereka tersebut.
Apakah hal ini akan kita biarkan berlarut – larut dan tak ada solusi dan menunggu kota ini sebagai “kota sampah” kota yang terisi oleh sampah – sampah yang berserakan dimana – mana. Ataukah kita berupaya untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut demi mewujudkan kota yang bersih ini. Maka perlu upaya dan strategi yang ampuh kita lakukan dan tentunya efektif dalam mencapai target atau tujuan yang  hendak dimaksud, seperti :
 
1). Pengadaan tempat sampah dengan jarak radius 3 meter
            Kita ketahui bahwa pemerintah sudah berupaya untuk meletakkan tempat – tempat sampah di pusat – pusat kota, tapi perlu dicermati bahwa lokasi penempatannya belum masih efektif, tempat sampah yang tersedia masih jauh dari jangkauan, masyarakat perlu mencari tempat sampah untuk membuang sampah tersebut. Namun jika adanya penempatan tempat sampah dengan jarak 3 meter, maka nantinya akan menekan dan memperkecil kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan, karena dimana mereka berada tempat sampah sudah ada tersedia dan tempat sampah yang ada pun tidak perlu besar atau mahal, tempat sampah itu dapat berupa dari kayu – kayu bekas saja, namun dapat bisa mengatasi permasalahan sampah itu apabila masyarakat tidak sulit untuk mencari tempat sampah.
            Contoh, kita ketahui bahwa Jalan Permindo yang berada di Kota Padang yang menjadi pusat kota, dimana berbagai masyarakat melakukan aktivitas mulai berinterakasi dengan orang lain atau mereka berjualan, atau berbelanja bahkan berjalan kaki, bahwa fenomena yang ada disana dapat kita lihat bahwa untuk menemukan tempat sampah saja diseleratan Permindo itu cukuplah sulit, jarak antara tempat sampah sangatlah jauh, maka untuk itu perlu sebuah pecanangan atau gagasan yang dilahirkan untuk meletakkan tempat sampah dengan jarak radius 3 meter agar masyarakat dapat mudah menemui tempat sampah dan mereka tidak akan membuang sampah sembarangan saja atau di sudut – sudut kota seperti di tiang listrik sesuai kenyataan yang ada, bahkan sangat disayangkan dengan seenaknya banyak masyarakat atau pengguna jalan kaki disana membuang sampah dijalanan.
2). Pengadaan tempat sampah di pinggiran kota
            Walaupun permasalahan sampah hanya terjadi di pusat – pusat kota, tapi perlu kita cermati juga bahwa masyarakat yang berada dipinggiran perlu juga diperhatikan, apakah ketersediaan tempat sampah sudah cukup memadai demi terwujudnya kota yang bersih dan asri. Tapi kenyataan yang ada banyak kita temui di pinggiran – pinggiran kota mereka cendrung untuk membuang sampah ke aliran sungai, karena mereka merasa tidak adanya tempat sampah yang tersedia. Jika kebiasaan itu terus terjadi dan tidak ada solusi dan kesadaran masyarakat pinggiran pun tidak ada, maka kita hanya menunggu apa yang terjadi dengan lingkungan ini nantinya ?. Jadi sebelum kata terlambat itu terjadi, maka perlu strategi yang efektif dilakukan salah satunya dengan pengadaan tempat sampah didaerah pinggiran kota. Penekanan dan upaya terhadap masyarakat pinggiran ini sangat perlu untuk diperhatikan, karena factor pendidikan mereka yang rendah dan kurangnya kesadaran mereka untuk menjaga kelangsungan lingkungan hidupnya belum tertanamkan secara baik didalam kehidupan sehari – hari mereka.
 3). Penggunaan tempat sampah yang efektif
            Sekarang ini untuk mengatasi masalah lingkungan terutama pengendalian sampah, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan mengadakan tempat sampah dan diberikan fungsi – fungsi yang telah ditentukan, seperti tempat sampah yang berwarna hijau berfungsi untuk menampung sampah – sampah organic seperti daun - daunan, tempat sampah berwarna biru berfungsi untuk menampung sampah – sampah plastic, seperti kaleng, botol dan sebagainya dan tempat sampah berwarna kuning berfungsi untuk menampung sampah seperti kertas. Nah apakah usaha tersebut yang dilakukan sudah efektif ?, Tapi penggunaan tempat sampah itu belum efektif, mengapa demikian, dapat kita lihat bahwa para pembersih sampah dari dinas terkait ketika dia mengambil dan mengangkut sampah dari tempatnya, mereka tidak pernah memilah dan terkadang mencampur ratakan saja, sehingga perlu kita kaji kembali bahwa jika ingin menggunakan tempat sampah sesuai dengan fungsinya, perlu terlebih dahulu perubahan yang dilakukan oleh dinas terkait, sayang saja apabila masyarakat sudah sadar untuk membuang sampah pada tempatnya dan membuangnya sesuai tempat sampah yang ada, jika cara pengambilan sampah belum dipisahkan secara efektif.
            Apabila upaya – upaya tersebut sudah dilakukan secara efektif dan mensosialiasikanya kepada masyarakat, tapi kenyataan masyarakat masih belum sadar untuk menjaga lingkungannya dan tetap membuang sampah sembarangan, maka perlu diambil sebuah kebijakan yang perlu untuk diterapkan:
1). Kota Padang dengan pemerintah daerahnya berupaya untuk mengeluarkan sebuah peraturan atau kebijakan terkait dengan larangan membuang sampah sembarangan, sehingga masyarakat sadar bahwa apabila membuang sampah sembarangan dia akan terkena sanksi yang berlaku, dan akhirnya mereka taat dan patut untuk membuang sampah ditempatnya, namun apabila peraturan itu benar – benar ada barangkali perlu adanya sosialiasasi kepada masyarakat agar peraturan itu tidak hanya sebatas peraturan yang dibuat oleh penguasa atau pemerintah daerah saja.
2). Untuk mewujudkan kota Padang yang bersih dan asri, perlu dicanangkannya program – program seperti “gerakan hari menyapu bersih“ yang diadakan sekali dua minggu setiap bulannya yang dilakukan dikelurahan – kelurahan yang ada di kota Padang, dan nantinya kelurahan yang berhasil menjaga kebersihan lingkungannya, maka akan mendapatkan reward kepada kelurahan tersebut sebagai kelurahan bersih dan peduli terhadap lingkungan dari pemerintah dan kelurahan tersebut dijadikan sebagai contoh kepada kelurahan – kelurahan lainnya.
            Melalui upaya yang dilakukan tersebut semoga perwujudan kota Padang sebagai kota yang bersih dan asri dapat terwujud, dan perlu kita sadarkan kembali bahwa bumi dan lingkungan ini memberikan kehidupan yang perlu kita jaga demi keberlangsungan hidup ini dan kepedulian untuk mewujudkan ini harus ada dari setiap kita, oleh karena itu mulailah dari diri, keluarga dan lingkungan kita sekitarnya.
Kebersihan itu Cerminan dari diri seseorang, dimana akan memberikan kedamaian bagi dirinya dan kesejukan bagi lingkungan sekitarnya. Saya generasi cinta lingkungan”
 
DAFTAR PUSTAKA
 
 
Drs. Rachman Hermawan dan Mudakir Iskandar. 1988.”Mengenal Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Bandung: Penerbit Angkasa
Permadi Guruh.2011.”Menyulap Sampah Jadi Rupiah”. Jakarta:Mumtaz Media
www.Badan Pusat Statistik.com
 


Senin, 14 Mei 2012

Generasi Berencana !!


PERANAN PIK MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI BERENCANA INDONESIA
“Dari remaja, oleh remaja dan untuk remaja”
I.  Pendahuluan
            “Remaja Indonesia dalam decade ini sangat berbeda dengan remaja generasi sebelumnya. Era globalisasi menyediakan pilihan informasi yang sangat kaya bagi siapa saja termasuk bagi para remaja. Globalisasi informasi disadari atau tidak, telah mengubah cara berfikir, cara bersikap, dan cara bertindak generasi muda. Sebagai contohnya para remaja dan generasi muda saat ini mempunyai sifat yang sangat liberal (permisif) berkaitan dengan seksualitas sebelum nikah. Agar remaja mampu menghadapi berbagai tantangan dan resiko (terutama risiko TRIAD KRR), maka para remaja perlu dibantu dan difasilitasi dengan berbagai keterampilan yang bisa dipakai untuk mengatasi tantangan dan resiko – resiko kehidupan yang dihadapinya.
Masalah remaja menjadi hal yang perlu kita perhatikan, dapat kita lihat kasus yang terjadi pada remaja. Remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah, diantaranya 97 % remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno, 93, 7 % remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation, dan oral sex, 62, 7% remaja SMP mengaku tidak perawan lagi,  dan 21, 2 % remaja mengaku pernah aborsi ( berdasarkan survey Komnas PA 33 provinsi Januari – Juni 2008 ) dan 62, 7 % remaja SMP di Indonesia sudah tidak perawan yang dilakukan oleh Komnas PA terhadap 4500 remaja pada 12 kota besar ( survey Komnas PA Juni 2010 ) . Melihat fenomena tersebut, mengapa hal demikian dapat terjadi pada remaja, mengapa remaja bisa melakukan prilaku hidup yang tidak sehat, Seksualitas, Napza, Hiv / Aids menjadi momok yang menakutkan didalam kehidupannya. Jadi, sebagai remaja apa yang harus kita lakukan, supaya kita bisa menjadi remaja yang berprilaku hidup sehat, bertanggung jawab akan hak – hak reproduksinya dan menjadi remaja yang berkualitas serta bagaimananya peranan yang dilakukan oleh PIK Mahasiswa dalam mewujudkan generasi berencana Indonesia saat sekarang ini.”
II.Pembahasan
            Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa. Usia remaja merupakan usia yang paling kritis didalam siklus kehidupan manusia. Menurut WHO, remaja, ialah yang berumur 12 – 24 tahun, menurut Departemen Kesehatan seseorang dapat dikatakan remaja jika berumur 10 – 19 tahun, dan menurut ICPD ( International Conference Population Development ) remaja itu ialah yang berumur 10 – 24 tahun, namun yang perlu kita garis bawahi seseorang dapat dikatakan remaja, jika “ belum pernah menikah “,
            Dimana remaja tersebut, akan mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat baik secara fisik, psikologis maupun socialnya, diantara lain :
1.    Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama perubahan hormone yang terjadi,. Dari segi social peningkatan emosi ini, merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada mereka, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi  bertindak seperti anak – anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal masa kuliahnya.
2.    Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual yang terjadi. Remaja pun mengalami masa puberitas, hal ini  ditandai dengan munculnya ciri – ciri seks sekunder yang disebabkan oleh hormone pertumbuhan ( testosterone pada laki – laki dan estrogen / progesterone pada wanita ). Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti system sirkulasi, system pencernaan, dan system respirasi, maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan dan proporsi tubuh, misalnya pada laki – laki suaranya membesar, tumbuh rambut diketiak, kumis, janggut dan sekitar penis, serta mengalami mimpi basah, sedangkan perubahan yang terjadi pada perempuan ditandai dengan payudara yang membesar, panggul membesar dan tumbuh rambut pada ketiak dan vagina, serta proses menstruasi yang terjadi. Perubahan yang terjadi pada remaja tersebut, sangat berpengaruh terhadap konsep diri mereka.
3.    Perubahan yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal – hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak – kanak diganti dengan hal yang menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal – hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4.    Perubahan nilai yang terjadi, ketika apa yang mereka anggap penting pada masa kanak – kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati kedewasaanya.
5.    Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Disitu sisi, mereka menginginkan kebebasan, tetapi disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Melihat perubahan dan perkembangan seperti itu, kita sebagai remaja pun harus bisa menentukan sikap, berbuat dan memutuskan keputusan, serta kita pun harus dapat mengenal siapa diri kita sendiri. Pada dasarnya remaja ialah factor usia yang paling rentan dan krisis, jika kita tidak bisa dan tidak mampu untuk menghadapinya, maka sangat disayangkan, mungkin masa depan cerah yang seharusnya kita raih, justru hilang karena kita tidak mampu menghadapi perubahan  yang terjadi pada kita.
Permasalahan remaja yang ada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan. Hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya pengetahuan remaja tentang pentingnya menjaga ketahanan kesehatan reproduksi. Jika hal ini diabaikan akan berdampak pada meningkatnya jumlah remaja yang terkena masalah kesehatan reproduksi.
Berdasarkan hasil survey remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah, diantaranya 97 % remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno, 93, 7 % remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation, dan oral sex, 62, 7% remaja SMP mengaku tidak perawan lagi,  dan 21, 2 % remaja mengaku pernah aborsi ( berdasarkan survey Komnas PA 33 provinsi Januari – Juni 2008 ) dan 62, 7 % remaja SMP di Indonesia sudah tidak perawan yang dilakukan oleh Komnas PA terhadap 4500 remaja pada 12 kota besar ( survey Komnas PA Juni 2010 ) .
Selain berdasrkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa, saat ini jumlah remaja usia 10-24 tahun di Indonesia berjumlah sekitar 67 juta atau 30% dari jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa (Seksualitas, HIV AIDS, NAPZA). Perilaku seksual sekitar 40% remaja menyatakan secara terbuka bahwa mereka mempunyai teman yang mereka tahu pernah melakukan hubungan seksual, bahwa atas dasar norma yang dianut 89% remaja tidak setuju seks pranikah, namun kenyataannya 82% remaja punya teman yang telah melakukan seks pra nikah, sekitar 66% remaja punya teman yang hamil sebelum menikah (SKKRI,2002-2003). Jumlah kasus AIDS di Indonesia yang dilaporkan hingga bulan Desember 2010 mencapai 24.131 kasus, dimana 45,48% dari kasus AIDS ini adalah kelompok remaja (Kemenkes RI,2010). Data ini merupakan fenomena gunung es artinya data tersebut hanya yang dilaporkan. Jumlah penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika,alkhohol dan zat akditif lainnya), diketahui 1,5% dari penduduk Indonesia (237,6juta), dimana 78% diantaranya adalah usia 20-29 tahun, 800 ribu pelajar dan mahasiswa menggunakan jarum suintik dan 60% pengguna jarum suntik sudah terjangkit HIV dan AIDS (BNN,2008).
Mengapa hal demikian bisa terjadi pada remaja, mereka yang menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa, justru rentan dengan permasalahan  - permasalahan yang perlu ada pemecahannya agar mereka tidak jatuh kedalam pergaulan bebas yang nentinya akan mengganggu mereka untuk melanjutkan pendidikan, mencari pekerjaaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat yang normal dan mempratikkan hidup yang sehat.. Disini kita lihat fungsi keluarga yang dapat memberikan arahan dan mengendalikan kita, agar mampu berperan sesuai dengan fungsi dan peranannya,  sehingga kita dapat menjadi remaja yang berkualitas dan bertanggung jawab. Untuk itu selain butuh dan perlunya dukungan serta bimbingan orang tua, didalam kehidupan sosialnya remaja pun membutuhkan seseorang sosok, idola, figure yang dapat ia contoh dan menjadi suri tauladan bagi diri dan lingkungannya. Remaja membutuhkan pendamping yang akan mengarahkannya, salah satunya dukungan teman sebaya yang dapat berperan aktif dalam memberi dukungan dan pendamping bagi remaja itu sendiri, maka yang perlu kita pertimbangkan remaja butuh wadah sebagai sarana yang dapat menfasilitasi permasalahan mereka,
Untuk merespon permasalahan remaja tersebut, pemerintah telah melaksanakan dan mengembangkan Program penyiapan Kehidupan berkeluarga bagi remaja  (PKBR). Pendekatan ini dilakukan dengan penggarapan remaja dengan mengacu pada program yang dikembangkan melalui pengembangan kelompok PIK Remaja atau Mahasiswa dengan menjadikan remaja sebagai pengelola, pendidik, dan konselor sebaya sehingga kelompok ini dikelola dari, oleh, dan untuk remaja atau mahasiswa. Keberadaan dan peranan PIK Mahasiswa di lingkungan remaja sangat penting artinya dalam membantu remaja untuk mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup benar.
PIK Mahasiswa merupakan wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memberikan informasi dan pelayanan konseling tentang reproduksi, yang akhirnya dapat merespon permasalahan remaja tersebut. Program ini salah satunya dikembangkan melalui program PBKR “ Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja “ yang diarahkan dapat mewujudkan tegar remaja dalam rangka upaya mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahterah.
Maka Program PKBR yang diwujudkan oleh PIK Mahasiswa ini akan menfasiliasti terwujudnya Generasi Berencana (Genre) yaitu remaja yang berprilaku sehat, terhindar dari resiko prilaku tidak sehat, menunda usia perkawinan, bercita – cita mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

1.    Remaja berprilaku hidup sehat.
Remaja yang berprilaku hidup sehat, dimana remaja itu dapat hidup dengan baik, dapat bertanggung jawab sesuai dengan hak – hak reproduksinya mereka. Mereka sehat tidak dari fisik saja, melainkan mereka mempunyai prilaku hidup sehat baik secara fisik, psikologis, maupun sosialnya, dan sesuai dengan fungsi system reproduksi mereka.
Namun sekarang ini, fenomena yang menakjubkan terjadi pada remaja, banyak remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas, mereka tidak lagi berpedoman pada aturan – aturan serta kaidah – kaidah kehidupan yang ada. Mereka berbuat sesuai kemauannya sendiri, mereka tidak peduli dan tidak berfikir terlebih dahulu, apa yang mereka lakukan sesuka hati mereka, tanpa mempertimbangkan baik buruknya yang ditimbulkan atas perbuatan mereka. Menurut data yang saya kutip “ remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah, diantaranya 97 % remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno, 93, 7 % remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation, dan oral sex, 62, 7% remaja SMP mengaku tidak perawan lagi,  dan 21, 2 % remaja mengaku pernah aborsi ( berdasarkan survey Komnas PA 33 provinsi Januari – Juni 2008 ) dan 62, 7 % remaja SMP di Indonesia sudah tidak perawan lagi, data ini dirilis oleh Komnas PA terhadap 4500 remaja pada 12 kota besar ( survey Komnas PA Juni 2010 ), berdasarkan data tersebut dan realita yang ada, kita tidak dapat meyalahkan mereka sendiri atau menyalahkan siapapun, tapi bagaimana kita berupaya aktif untuk mencegah perilaku mereka tersebut, karena pada dasarnya remaja itu sendiri juga ingin dan perlu diperhatikan. Maka melalui dengan pengelolaan PIK remaja ini dapat berupaya dan membantu remaja dalam memecahkan masalahnya. kita tahu dukungan teman sebaya sangat berpengaruh bagi kehidupan remaja itu sendiri, mereka  terkadang lebih cendrung terbuka dan memilih untuk berdiskusi atau sebatas curhat dengan teman sebayanya, nah disinilah remaja butuh seorang figure yang dapat mereka contoh.

2.    Terhindar dari resiko Seksualitas, Napza, HIV / AIDS
Inilah yang menjadi momok yang menakutkan bagi remaja, remaja banyak terjerumus kedalam masalah ini, karena hal tersebut bagaikan lingkaran setan yang selalu menghantui mereka, oleh karena itu remaja pun harus punya sikap dan mampu untuk keluar dari jurang kehancuran tersebut.
Disini PIK Remaja yang berperan dalam meningkatkan ketahanan remaja harus lebih aktif dan berupaya lagi bagaimana remaja itu dapat memperoleh informasi dan akses yang mudah tentang TRIAD KRR tersebut, serta melakukan kegiatan – kegiatan yang ramah remaja melalui pemberian informasi mengenai TRIAD KRR seperti : sosilisasi kesekolah – sekolah, universitas dan sebagainya, memberikan penyuluhan akan bahaya dan pentingnya untuk menghindari pergaulan bebas, Seksualitas, NAPZA, HIV/ AIDS, serta memberikan advokasi terhadap hak - hak reproduksi remaja tersebut, sehingga nantinya akan timbul kesadaran dan mendorong remaja itu untuk berprilaku hidup sehat.
Dan dalam meningkatkan generasi berencana, ketika remaja tersebut telah mendapatkan informasi dan akses yang telah diberikan, maka remaja itu dapat menentukan sikap dan membuat konsep diri mereka, mereka harus mampu menolak dan mengatakan “ TIDAK “ untuk melakukan hubungan seksual,  “ TIDAK ‘ untuk menggunakan  narkoba, dan bebas dari Hiv / Aids, nah itu sendiri akan mendorong remaja yang berkualias dan bertanggung jawab.

3.    Adanya remaja yang menunda usia pernikahannya.
Pendewasaan usia perkawinan adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama saat mencapai usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki – laki. Pendewasaan usia perkawinan bukan sekedar menunda usia perkawinan sampai usia tertentu saja, akan tetapi juga mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa.
Penundaan dan Pendewasaan Usia Perkawinan ini didasari karena permasalahan kependudukan yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan mobilitas penduduk. Sesuai dengan UU No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah mengamanatkan perlunya Pengendalian kuantitas, Peningkatan kualitas dan Pengarahan mobilitas penduduk agar mampu menjadi sumber daya yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional, hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya :
a.    Semakin banyaknya kasus pernikahan usia dini
b.    Banyaknya kasus kehamilan yang tidak diinginkan
c.    Banyaknya kasus pernikahan usia dini dan kehamilan tidak diinginkan menyebabkan angka pertumbuhan penduduk makin cepat ( setiap tahun 3, 2 juta jiwa )
d.    Karena pertumbuhan penduduk tinggi, mengakibatkan kualitas penduduk itu rendah.
e.    Menikah di usia muda akan menyebabkan keluarga tidak harmonis, sering terjadi pertengkaran, perselingkuhan dan tindakan KDRT yang berujung pada perceraian
Jadi, disini yang perlu kita cermati, upaya Pendewasaan Usia Perkawinan bukan sekedar menunda sampai usia tertentu tetapi bagaimana mengusahakan agar kehamilan pertama pun pada usia yang cukup dewasa, sehingga remaja tersebut mempunyai kesadaran dalam merencanakan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan mempertimbangkan segala aspek kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, social, dan ekonomi.

4.    Melalui peranan PIK  mahasiswa ini dapat mewujudkan Kelurga Kecil Bahagia Sejahtera serta dapat menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya yang diwujudkan melalui Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja sehinggqa remaja dapat memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempratekkan prilaku hidup sehat dan berakhalak “ Healthy and Ethical Life Behavior “ untuk mencapai ketahanan remaja ”  Adolescent Resilience “ sebagai dasar mewujudkan generasi berencana Indonesia.
PIK mahasiswa yang berperan dalam peningkatan ketahanan Remaja untuk mewujudkan generasi berencana, selain berupaya meningkatkan Porgram PBKRnya melalui strategis Tegar Remaja, yang berperan memberikan akses informasi tentang konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi, PIK mahasiswa pun berupaya dan berperan dalam meningkatkan kualitas dan sumber daya remaja tersebut, sehingga remaja itu tidak hanya menjadi korban dari sebuah perubahan dan pergolakan arus globalisasi, tapi bagaimana remaja itu mampu menghadapi tantangan karena, karena bukanlah kita yang dipengaruhi oleh  zaman, tapi kitalah yang menjadi penentu perubahan tersebut. Oleh karena itu remaja perlu dibantu dan difasilitasi dengan berbagai keterampilan, diantaranya keterampilan hidup ( life skill ) yang mana mencakup pada :
a.    Keterampilan Fisik, yang pada dasarnya bagaimana menyeimbangkan antara nutrisi, olahraga dan istirahat remaja itu sendiri
b.    Keterampilan Mental, bagaimana berpikir secara positif
c.    Keterampilan Emosional, bagaimana berkomunikasi dengan orang lain secara efektif
d.    Keterampilan Spritual, bagaimana bersyukur dan berdoa untuk memperoleh keridhoan Allah SWT
e.    Keterampilan Vokasional, bagaimana menjadikan hobi dan bakat menjadi usaha untuk hidup mandiri
f.     Keterampilan Adversity, bagaimana menghadapi kesulitan dengan mengubah hambtan menjadi peluang.
Sehingga nantinya, pengembangan dan pengelolaan PIK Mahasiswa dapat tercapai sebagai wadah dalam mengintegrasi dan membentuk remaja yang mempunyai sumber daya “ resources “ yang berkulitas .
 Dengan adanya PIK Mahasiswa yang dapat memberi pelayanan akan tentang Kesehatan Reproduksi dan konseling akan bermanfaat bagi remaja, sehingga pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi tidak rendah lagi, akses informasi kesehatan reproduksi pun mudah untuk diakses dan diterima, dan dengan adanya PIK mahasiswa ditengah -  tengah remaja dapat mengurangi atau menghilangkan informasi yang menyesatkan tentang kesehatan reproduksi yang gencar selama ini berkembang dikalangan remaja, serta informasi Kesehatan Reproduksi Remaja yang menjadi  Hak bagi remaja dapat mereka pedomanin dalam kehidupan mereka sehari – hari.
Kita sebagai remaja yang menjadi sorotan kehidupan yang harus mampu dan berusaha agar kita sebagai generasi muda yang akan membawa perubahan bagi negeri ini, harus bisa membuktikan bahwa generasi muda itu ialah generasi yang berkualitas dan berencana. 

III.   Penutup

3.1 Kesimpulan
Jadi pada dasarnya PIK Remaja atau PIK Mahasiswa yang menjadi wadah dalam memberikan informasi dan pelayanan serta konseling bagi remaja tentang Kesehatan Reproduksi, Napza, dan Hiv Aids dapat menjadi sorotan dan role model yang terus akan menfasilitasi remaja untuk memperoleh hak – hak remajanya, dan PIK mahasiswa diharapkan terus dapat menjalani fungsi dan peranannya dengan sebaik mungkin , tetaplah PIK mahasiswa hadir ditengah – tengah kehidupan remaja, sehingga PIK Mahasiwa yang pada dasarnya sebagai wadah dari, oleh dan untuk remaja tersebut dapat dirasakan manfaat dan kontribusinya langsung bagi remaja. Dan harapan kita melalui PIK Mahasiswa yang berperan dalam  mewujudkan Generasi Berencana Indonesia dengan sebaik mungkin.

3.2 Saran
Dalam mewujudkan generasi berencana, maka kita haruslah terus berupaya dan berusaha menjadi remaja yang oke dengan cara : Kita sebagai remaja harus terima keadaan diri sendiri, dan pergunakanlah  secara baik dan bertanggung jawab. Berperanlah sesuai dengan fungsi dan peranan masing – masing. Mampu membangun hubungan social didalam kehidupan bermasyarakat secara baik. Mampu berprilaku secara bertanggung jawab terhadap diri, keluarga, dan masyarakat Belajar jadi mandiri dan mampu mengelola emosi secara baik. Merencanakan karir dan masa depan dengan baik.
Dan kita sebagai remaja harus punya 3 Konsep didalam dirinya :”Tahu ,kita sebagai remaja harus tahu akan diri kita sendiri, kita harus kenal akan konsep dan jati diri kita, karena kalau bukan kita siapa lagi, tidak mungkin kita yang tahu akan diri kita adalah orang lain. Dengan kita tahu akan diri kita, kita punya perencanaan mau kemana dan bagaimana kita bawa diri kita. ”Mau” kita sebagai remaja harus mau, apapun yang kita lakukan mulailah dari diri kita sendiri, kita harus mau mencari dan mencari terus informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan diri kita terutama akan masalah kesehatan reproduksi kita sendiri. Serta kita sebagai remaja harus mau terus menggali potensi yang kita miliki dan kita pergunakan dengan semaksimal mungkin  dan pergunakanlah potensi yang kita miliki itu yang akan berpengaruh dan berdampak positif bagi kehidupan sekitar kita. “Mampu”, kita untuk menjaga diri kita untuk hal – hal yang dapat merusak diri kita sendiri, dan kita pun harus mampu dalam meingimbanginya antara ilmu pengetahuan dan ketaqwaan kita, walaupun kita sebagai generasi muda sudah mempunyai konsep diri, kita punya wawasan tentang kesehatan reproduksi, kita mampu untuk mengatakan ‘ TIDAK “ pada Seksualitas, Napza, dan Hiv / Aids, namun kita harus tetap untuk mendekatkan diri kita kepada sang pencipta, karena Dialah yang akan membimbing hidup ini kejalan yang benar.


 SALAM REMAJA !!

My Life


RIWAYAT HIDUP
RAJIF GANDI
ALAMAT : JL. Alai Timur { Kompleks Villa Melati Mas  No11 )  Padang
Hp : 085766102976
Data Diri
NAMA LENGKAP
RAJIF GANDI
NAMA PANGGILAN
RAJIF
JURUSAN
KOMUNIKASI
TEMPAT TGL LAHIR
PADANG / 22 APRIL 1991
JENIS KELAMIN
LAKI – LAKI
AGAMA
ISLAM
NEGARA
INDONESIA
HOBI
MEMBACA, ORGANISASI, MODEL
ALAMAT
JL. ALAI TIMUR ( KOMP. VILLA MELATI MAS NO, 11 PADANG
HP
085766102976
EMAIL
STATUS
BELUM KAWIN

Data Keluarga
No
Nama
Hubungan
Tempat/ Tgl Lahir
Pekerjaan
1
Refkaldias
Ayah
 Padang, 21 Desember 1963
Wiraswasta
2
Salovayetti
Ibu
Solok, 12 April 1963
Ibu rumah tangga
3
Regina Citra
Saudara Perempuan
Padang,15 Mei 1984
Mahasiswi
4
Fero Andika
Saudara laki - laki
Padang, 8 Februari 1989
Mahasiswa
5
Raju
Saudara laki - laki
Padang, 24 Juni 1998
Pelajar
Pendidikan
Tahun
Universitas/Sekolah
Tempat
Jurusan
2009
Universitas Andalas
Padang
Komunikasi
2006 – 2009
SMA Adabiah
Padang
IPS
2003 – 2006
SLTP N 4
Padang
-
1997 – 2003
SD O5 Alang Lawas
Padang
-

Organization Experience
Tahun
Organisasi
Tempat
Jabatan
2004 - 2005
OSIS
SLTP N 4 PADANG
Bendahara
2006 - 2007
OSIS
SMA Adabiah Padang
Anggota
2006 - 2007
BRI
SMA Adabiah Padang
Anggota
2007 - 2008
MPK
SMA Adabiah Padang
Bendahara
2007 - 2008
BRI
SMA Adabiah Padang
Sekretaris
2008 - 2009
KJSR
SMA Adabiah Padang
Ketua
2009 - 2010
LPA
Sumatera Barat
Relawan
2009 - 2010
Laskar Garuda
BEM Universitas Andalas
Anggota
2009 - 2010
KMIK
FISIP Universitas Andalas
Dana Usaha
2010 - 2011
PIKM – AG
Universitas Andalas
Bendahara
2011 - 2012
PIKM – AG
Universitas Andalas
Koor.Pelatihan
2012 - 2013
PIKM – AG
Universitas Andalas
Koor.Humas
2008-……
Youth Center
Cemara PKBI
Relawan

Pengalaman Seminar dan Pelatihan
·         Peserta Seminar International “Financial Reporting Standar (IFRS)” UPI-YPTK, Padang, 11 Maret 2002
·         Fasilitator Pelatihan Hak Anak di Anai Resort, Pariaman, 30 – 31 Desember 2009
·         Peserta Seminar Nasional “Perempuan Hidup Tanpa Kekerasan” Universitas Andalas, 8 Juni 2010
·         Peserta Seminar International “Recorvery and Development Trough Communication, Rebrading West Sumatra”, Padang 1 Desember 2010
·         Peserta pelatihan “ A Day of Training In First Aid and Disaster Preparedness (The Johanniter International Assistance) “ Padang 23 Januari 2011
·         Peserta pelatihan “Kesehatan Reproduksi Remaja”, Pariaman, 14-18 Februari 2011
·         Peserta pelatihan “Development The Competence of  Trainerr Program For Patner BKKBN” Savvoy Homman Bandung 17-20 Mei 2011
·         Peserta pelatihan “Roadshow of Reproductive Health and Writing” Universitas AndalaS 9 Juli 2011
·         Peserta Seminar International “Communication In Era Media” Universitas Andalas, 21 Maret 2012
Prestasi
·         Juara I Lomba Cerdas Cermat Dies Natalis SMA Adabiah Padang, 2006
·         Juara II Lomba Mading Tingkat SLTA SE-Kota Padang, 2006
·         Harapan II Lomba Senam Hip-Heart Tingkat SLTA Se-Kota Padang, 2009
·         Finalis Duta Mahasiswa Genre Sumatera Barat 2010
·         Finalis Syamsul Bahri Ikon Budaya Kota Padang “Festival Siti Nurbaya”, 2011
·         10 Besar Unand Award 2012
·         The Most Favorite Student Unand Award 2012
·         Harapan II Duta Bahasa Sumatera Barat 2012
·         Runner Up I Duta Mahasiswa Genre Sumatera Barat 2012

Best Regard,
Rajif Gandi